Tuesday, December 29, 2009

Pemodelan MicroSAS

Structural Analysis Software yang digunakan dalam perhitungan adalah menggunakan MicroSAS 1.1. Software ini merupakan salah satu software struktur yang berbasis finite elemen method (FEM). Data yang dipergunakan berasal dari data yang diberikan koordinator TRB II. Pemodelan struktur jacket dan deck dibuat menggunakan software MicroSAS 1.1. Input data yang dimasukkan untuk pemodelan struktur ini antara lain:
1. Dimensi jacket yang terdiri dari :
a. Panjang kaki
b. Diameter luar (O.D.) chord
c. Diameter luar (O.D.) brace (horizontal dan diagonal)
d. Tebal chord
e. Tebal brace
f. Kemiringan kaki/better

2. Dimensi deck terdiri dari :
a. Luas main dan cellar deck
b. Properties secondary dan main girder pada main dan cellar deck
c. Diameter luar (O.D.) deck leg
d. Tebal deck leg

3. Material
a. Jenis : baja type A36
b. E (modulus Young) : 29000 ksi
c. G : 11200 ksi
d. Densitas : 3,7.10-5 kip/in3
e. Yield stress : 36 ksi
f. Ultimate stress : 58-80 ksi
4. Beban Vertikal dan Horizontal dari Jacket
Beban yang bekerja pada struktur sesuai yang tertera pada Bab 4.

6.2. Pemodelan
Proses pemodelan diawali dengan menggambar struktur bangunan pada MicroSAS 1.1, kemudian memasukkan data properties seluruh member. Setelah itu, mengecek posisi joint antar member, kemudian meng-eccentricities member-member pada deck sehingga posisinya saling terkait, dan tubular joint pada jacket sehingga menyisakan gap pada sambungannya.
Setelah seluruh member selesai di- eccentricities, kemudian dimasukkan beban yang terdiri dari :
1. Beban tiap deck (yang terdiri dari peralatan, beban plat dan live load)
2. Selfweight dari struktur yang telah dibuat
3. Beban angin yang terdiri dari kondisi badai dan operasi
4. Beban gelombang yang terdiri dari kondisi badai dan operasi
Kemudian pada tiap kaki diberi tumpuan jepit.

Sebelum di-running, beban lingkungan untuk tiap arah pembebanan di-inputkan pada MicroSAS dengan dua kondisi, yaitu kondisi operating dan kondisi storm. Karena orientasi platform terhadap true North sebesar (+)22.50 dan platform simetris, maka pembebanan dilakukan dalam 8 arah yaitu pada arah 22.5°, 67.5°, 112.5°, 157.5°, 202.5°, 247.5°, 292.5°, dan 337.5°.
Untuk memeriksa hasil apakah pemodelan aman atau tidak , dapat diketahuai melalui nilai unity check yang terdapat pada printout hasil pemodelan.
Standar yang dipakai adalah API RP2A LRFD, di mana parameter – parameter yang disyaratkan sudah ada pada fasilitas Software MicroSAS yang dipergunakan.



Persyaratan yang harus dipenuhi agar Member Struktur aman menurut AISC adalah apabila :

Unity Check < 1.0

2 komentar:

Sholihin Alfansuri Site said...

Download

Unknown said...

Mas Solihin, saya mau tanya. Permodelan program microsas ini lebih susah dari SAP2000 atau Abaqus ya Mas?? maksud saya, program microsas itu user friendly tidak ya Mas? saya ingin memodelkan struktur pelat yg terkena beban gelombang sehingga ia mendapat beban dinamik vertikal, gaya lifting force. apakah di microsas dapat melakukan permodelan seperti itu ya mas Solihin?? mohon jawaban nya ya Mas, terimakasih banyak Mas Solihin

Post a Comment

2 people have left comments

Sholihin Alfansuri Site said:

Download

Unknown said:

Mas Solihin, saya mau tanya. Permodelan program microsas ini lebih susah dari SAP2000 atau Abaqus ya Mas?? maksud saya, program microsas itu user friendly tidak ya Mas? saya ingin memodelkan struktur pelat yg terkena beban gelombang sehingga ia mendapat beban dinamik vertikal, gaya lifting force. apakah di microsas dapat melakukan permodelan seperti itu ya mas Solihin?? mohon jawaban nya ya Mas, terimakasih banyak Mas Solihin

Recent Comments-