Saturday, April 3, 2010

Teknologi high-speed vessel


Permintaan akan kapal yang dapat bergerak dengan kecepatan tinggi semakin meningkat, baik untuk aplikasi di bidang perniagaan maupun militer. Pihak militer, yakni angkatan laut mengeksplorasi potensi dari suatu bentuk hull sebagai upaya untuk mendapatkan vessel yang dapat diandalkan baik untuk keperluan tempur maupun logistik. Permintaan akan high-speed vessel ini akhirnya menghasilkan kesimpulan baru berupa bentuk hull non-konvensional yang seimbang dari segi performa serta ekonomisnya (Elcin, 2003). Pada dasarnya slenderness ratio yang besar dapat mengurangi tahanan yang ditimbulkan oleh gelombang. Oleh karena itu dengan mendesain kapal menjadi seramping mungkin akan diperoleh kapal yang dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Namun dengan demikian stabilitas transversalnya menjadi berkurang. Untuk mengatasi hal ini timbul suatu pemikiran yaitu merubah struktur kapal yang single body menjadi multi hull, seperti trimaran (Javanmardi, 2008).

Beberapa kelebihan yang dimiliki multi hull vessel antara lain (Dubrovsky, Matveev, 2005) :

1. Dengan panjang kapal yang sama, area deck pada multi hull lebih luas dibandingkan kapal konvensional mono hull. Dengan demikian muatan yang dapat diangkut juga lebih banyak. Namun demikian hal tersebut menimbulkan masalah dalam hal konstruksi, yaitu berat struktur per ton displacement menjadi lebih besar, dan docking, yang membutuhkan area lebih besar.

2. Struktur multi hull memiliki stabilitas terhadap kerusakan dan stabilitas secara keseluruhan yang lebih besar. Volume di atas permukaan air yang besar akan menambah reserve buoyancy sehingga menambah keselamatan terhadap kerusakan dan flooding.

3. Multi hull vessel memiliki karakteristik seakeeping yang lebih baik dibandingkan mono hull, sebagai contoh yaitu catamaran memiliki amplitude serta percepatan untuk gerakan roll lebih kecil dibandingkan mono hull.

Recent Comments-