Banyak hal yang harus di lakukan oleh para engineer pipa bawah laut untuk memproteksi pipa bawah laut tersebut (pipeline protection) yang di akibatkan beberapa faktor antara lain: kapal- kapal yang tenggelam / karam, lego jangkar dan tarikan jangkar serta kejatuhan jangkar, kegiatan pengerukan, kegiatan perikanan oleh para nelayan, juga di sebabkan oleh scouring (perpindahan material di bawah air karena gelombang dan arus) juga bisa di sebabkan oleh tekanan langsung dari objek-objek padat.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut di atas, ada beberapa solusi yang harus di lakukan untuk melindungi pipa bawah laut atau memproteksi pipa bawah laut tersebut, antara lain:
- Increase wall / concrete thickness. Yaitu dengan cara melapisi pipeline tersebut dengan campuran beton, seperti terlihan pada gambar.1 dibawah ini, fungsi utama dari system ini adalah sebagai pemberat untuk stabilitas pipa di dasar laut. Disamping itu untuk membuat pipa tahan terhadap potential impact damage dari pukat kapal ikan, kejatuhan barang-barang dan sejenisnya.
Gambar.1 pipeline dengan pelapis dari campuran beton
- Concrete armor cover. Yaitu dengan cara melapisi pipeline atau melindungi pipeline tersebut dengan campuran beton, dengan cara seperti inni diharapkan pipeline didasar laut dapat terlindungi dari kejatuhan benda-benda seperti jangkar dan lain-lain. lihat gambar dibawah ini:
Gambar.2 concrete armor layer
- Engineering backfill. Dilakukan dengan penutupan beton, bahan-bahan alam, bahan urugan yang direkayasa untuk keperluan ini (engineered backfill material-graded rock). Pipeline di proteksi dengan cara ini agar pipeline terlindungi dari pukulan berulang karena aksi gelombang, dan pukulan jangkar yang dijatuhkan. Gambar.2 dibawah ini menunjukkan gambar sebuah penutup pipa yang terbuat dari beton yang nantinya akan di pasang untuk menutupi pipeline yang di pasang didasar laut. Gambar.3 menunjukkan penutupan pipa bawah laut menggunakan tumpukan material baatu yang di jatuhkan langsung dari kapal barge.
Gambar. 3 penutup pipa yang di buat dari susunan beton
Gambr.4 penutupan pipeline di dasar laut dengan batuan alam
- Trenching. Yaitu dengan cara membuat parit pipa di dasar laut, pada dasarnya ada dua cara yang di lakukan yaitu open cut method yaitu parit pipa di buat sebelum atau sesudah pemasangan pipa, dan no dig method (tanpa penggalian) dimana pipa melewati rintangan (obstacles) tanpa ada pekerjaan penggalian ataupun pengerukan. Cara lain adalah dengan membangun terowongan (tunnel)atau dibor lubang mendatar di bawah rintangan tersebut, yang bisa jauh di lepas pantai, dan kemudian pipa ditarik terowongan atau lubang tadi. Untuk melakukan pekerjaan ini bisa dilakukan pada semua jenis tanah kecuali gravel dan boulders (maksimal 20%,gravel), atau semua batuan (apabila tidak terlalu banyak pecahan batu). Untuk panjang 1500 meter dapat dibor lubang dengan diameter 20-24”, dan untuk panjang 1000 meter sampai dengan 40”. Ukuran lubang yang dibor biasanya sekitar 1,5x diameter pipa. Tidak diperlukan atau sedikit sekali lapisan coating pada pipa. Peralatan yang di gunakan antara lain: bajak (plough) atau semburan air (water jet), mechanical trenches, trailing suction hopper dredger, cutter suction dredger, grab dredger atau backhoe dredge, dan lain sebagainya.
Gambar.5 parit bawah laut
Gambar. 6 tranching untuk pipa di darat
- Anchoring for stability. Yaitu dengan cara mengaitkan pipeline dengan anchor (jangkar) di sekitar pipeline tersebut, hal ini dilakukan supaya pipeline lebih kuat dan tidak mudah goyang dan tertekuk. Juga dapat menjadikan stabilitas pipeline tersebut menjadi lebih besar. Lihat gambar di bawah ini:
Gambar.7 anchor pipeline bawah laut
3 komentar:
makasih atas infonya
boleh tahu pak untuk bahan betonnya memakai tipe berapa?dan material betonnya seperti semen dan campuran lainya memakai apa?di produksi oleh siapa?apakah ada di Indonesia?
kami memiliki produk ACBM (articulated concrete block matress) yang berfungsi sebagai pelindung pipa bawah laut.
silahkan kirim inquiries ke adit@maccaferri.co.id
regards
aditya
Post a Comment