Kebutuhan akan transportasi dengan kecepatan tinggi (high-speed vessel) semakin meningkat. Oleh karena itu kapal harus didesain sedemikian rupa, dalam hal ini slenderness ratio-nya, sehingga tidak menimbulkan tahanan (resistance) yang besar terhadap gelombang. Namun dengan ukuran hull yang ramping mengakibatkan berkurangnya stabilitas transversal dari kapal. Dengan merubah single body menjadi multi hull serta dengan melakukan pengaturan jarak antar hull maka akan diperoleh perilaku hidrodinamis yang lebih baik (Javanmardi, 2008). Contohnya struktur multi hull ini antara lain catamaran, surface effects (SES) ships, small water-plane area twin-hull (SWATH) ships, trimaran, dan pentamaran. Dalam tugas akhir ini yang akan dibahas adalah trimaran.
Trimaran pertama dibuat oleh penduduk pribumi
Trimaran modern pertama didesain untuk keperluan rekreasi pada tahun 1970-an. Kemudian pada tahun 2000 dikembangkan menjadi research vessel, yaitu RV Triton, dioperasikan oleh DERA (Defence Evaluation and Research Agency) – Departemen Pertahanan UK. Pada tahun 2005, Austal Ships merancang sebuah trimaran yang akan dioperasikan sebagai ferry penumpang dengan panjang 127 m (± 417 feet), kecepatan 40 knot, dan mampu memuat 1280 penumpang dan 340 mobil. Selain itu trimaran juga digunakan sebagai perahu layar; OSH (Oil Sea Harvester), digunakan untuk menangani tumpahan minyak di laut; LCS (Littoral Combat Ships), kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dioperasikan di daerah pesisir.
Gambar 1. Konfigurasi trimaran
0 komentar:
Post a Comment