Saturday, April 3, 2010

Kapal Trimaran

Kebutuhan akan transportasi dengan kecepatan tinggi (high-speed vessel) semakin meningkat. Oleh karena itu kapal harus didesain sedemikian rupa, dalam hal ini slenderness ratio-nya, sehingga tidak menimbulkan tahanan (resistance) yang besar terhadap gelombang. Namun dengan ukuran hull yang ramping mengakibatkan berkurangnya stabilitas transversal dari kapal. Dengan merubah single body menjadi multi hull serta dengan melakukan pengaturan jarak antar hull maka akan diperoleh perilaku hidrodinamis yang lebih baik (Javanmardi, 2008). Contohnya struktur multi hull ini antara lain catamaran, surface effects (SES) ships, small water-plane area twin-hull (SWATH) ships, trimaran, dan pentamaran. Dalam tugas akhir ini yang akan dibahas adalah trimaran.

Trimaran pertama dibuat oleh penduduk pribumi Polynesia pada ± 4000 tahun yang lalu dan dikenal dengan sebutan proa. Strukturnya terdiri dari vaka (main hull), bahasa Polynesia; ama (side hull), yaitu dua lambung dengan ukuran lebih kecil yang terletak disamping vaka; dan aka, yaitu struktur penghubung vaka dan ama. Teknologi trimaran saat ini juga diadaptasi dari proa ini. Di Indonesia sendiri sebenarnya juga sudah ada perahu tradisional yang strukturnya mirip trimaran, dikenal dengan nama perahu bercadik. Perahu ini dapat dijumpai di beberapa daerah, seperti Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa. Fungsi utamanya adalah sebagai transportasi barang dan penumpang antar pulau serta penangkap ikan.

Trimaran modern pertama didesain untuk keperluan rekreasi pada tahun 1970-an. Kemudian pada tahun 2000 dikembangkan menjadi research vessel, yaitu RV Triton, dioperasikan oleh DERA (Defence Evaluation and Research Agency) – Departemen Pertahanan UK. Pada tahun 2005, Austal Ships merancang sebuah trimaran yang akan dioperasikan sebagai ferry penumpang dengan panjang 127 m (± 417 feet), kecepatan 40 knot, dan mampu memuat 1280 penumpang dan 340 mobil. Selain itu trimaran juga digunakan sebagai perahu layar; OSH (Oil Sea Harvester), digunakan untuk menangani tumpahan minyak di laut; LCS (Littoral Combat Ships), kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dioperasikan di daerah pesisir.

Gambar 1. Konfigurasi trimaran

Struktur trimaran secara garis besar terdiri dari main-hull, demi-hull, serta struktur cross deck sebagai penghubung antar hull. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Rhoads (2004) dikatakan bahwa penelitian mengenai hull trimaran telah banyak dilakukan, namun yang khusus membahas pembebanan pada struktur deck masih sangat sedikit. Pembebanan pada struktur cross deck trimaran sangat tergantung pada jarak antara main-hull dengan demi-hull dan panjang dari side hull. Dalam Bhattacharyya (1978), disebutkan bahwa khusus untuk catamaran atau kapal tipe multi hull, kombinasi antar gaya hidrostatis dan hidrodinamis akan menyebabkan bending moment yang signifikan pada penampang transversal.

0 komentar:

Post a Comment

0 people have left comments

Commentors on this Post-

Recent Comments-