Menurut Javanmardi (2008), trimaran memiliki persamaan karakteristik dengan catamaran. Sedangkan menurut Lyakhovitski (2001), masih dalam Javanmardi (2008), trimaran memiliki perilaku hidrodinamis yang lebih baik jika dibandingkan dengan struktur mono hull dan catamaran yang memiliki persamaan karakteristik.
Dalam penelitian Rhoads (2004), dijelaskan bahwa pembebanan struktur trimaran akibat gelombang dapat dibagi menjadi beberapa kasus, diantaranya longitudinal, transversal, dan torsional bending, squeeze and spread pada bagian hull arah transversal, dan lain-lain. Untuk kasus longitudinal bending pada bagian main hull dari trimaran memiliki kemiripan dengan kasus pada kapal konvensional mono hull. Namun pada panjang gelombang tertentu dapat mengakibatkan terjadinya kondisi hogging atau sagging pada demi hull yang dapat menimbulkan pembebanan struktur deck secara vertikal. Gaya vertikal ini disebabkan oleh adanya perubahan buoyancy, yaitu berupa bertambah atau berkurangnya buoyancy dari demi hull. Demikian pula halnya dengan transversal bending juga dibagi menjadi dua kasus, yaitu hogging dan sagging. Transverse bending ini juga timbul akibat perubahan buoyancy pada bagian demi hull sehingga menimbulkan gaya vertikal pada struktur deck. Pada saat transverse sagging, demi hull akan mengalami penambahan buoyancy sehingga akan menimbulkan gaya vertikal ke atas (upward vertical forces). Sedangkan pada saat transverse hogging, demi hull akan mengalami kehilangan buoyancy sehingga akan menimbulkan gaya vertikal ke bawah (downward vertical forces).
0 komentar:
Post a Comment